Perbedaan Kontraktor VS Pemborong

Kali ini Kami akan membahas Perbedaan Kontraktor Vs Pemborong.

Dalam dunia pembangunan baik itu pembangunan rumah maupun renovasi, terdapat profesi yang melakukan hal tersebut yaitu Kontraktor dan Pemborong. Nah bagaimana cara membedakannya?  Berikut adalah perbedaannya untuk membantu kamu memahaminya dan mempermudah mencari penyedia jasa.

Kontraktor
Kontraktor adalah penyedia jasa pembangunan atau renovasi bangunan yang telah berbadan hukum dan memiliki legitas, dimana didalamnya memiliki beberapa pekerja yang telah bersertifikat dan memiliki pendidikan dibidangnya, serta tenaga kerja ahli yang berpengalaman.

Proses Kerja Kontraktor biasanya di mulai dari Survey, RAB (Rancana Anggaran Biaya), lalu adanya SPK (Surat Perjanjian Kontrak Kerja) yang mana didalamnya adalah rincian biaya, bahan dan waktu pengerjaan.

Pembayaran kontraktor menggunakan termin berkala biasanya DP 20%-30%, 50% hingga 5%-10% jaminan retensi atau garansi setelah pengerjaan selesai.

Kontraktor memang relatif lebih mahal dibandingkan dengan pemborong, namun hasil yang dikerjakan akan sesuai dengan diharapkan oleh klien, proses pembangunan pun tidak banyak melibatkan klien karena semua berdasarkan pada RAB dan Kontrak Kerja yang telah disepakati di awal. Kalau pun harus melibatkan klien hanya untuk menentukan bahan dan warna material yang akan digunakan sebelum pemasangan atau pengaplikasian.
Saat klien membutuhkan saran mengenai design, maka klien membutuhkan penyedia jasa profesional lainnya seperti PT. ANEKA CIPTA KREASI JAYA GROUP

Pemborong
Pemborong adalah penyedia jasa yang biasanya bergerak secara individu yang sudah pasti tidak memiliki legalitas, biasanya tenaga kerja yang dipergunakan adalah tenaga kerja berpengalaman dan memiliki keahlian otodidak.

Karena prosesnya secara lisan saja tidak ada kontrak kerja tertulis antara klien dengan penyedia jasa, sering kali terjadi perselisihan yang mengakibatkan berhentinya pekerjaan secara tiba tiba.

Peranan klien sangat dibutuhkan sebagai penyedia bahan untuk pekerjaan, karena biasanya pemborong tidak termasuk dalam penyediaan bahan, dan saat bahan tidak ada pekerjaan akan tertunda sehingga tidak dapat tepat waktu.

Sistem pembayaran pemborong adalah harian yang dibayarkan secara berkala setiap minggu, sehingga memaksa klien memiliki cash untuk pembayaran pengerjaan dan pembelian bahan atau dengan cara membayarkan semua pekerjaan yang mungkin klien tidak tahu akan kualitas yang dipergunakan dan juga tidak ada garansi yang menjamin pekerjaan tersebut.

Demikian penjelasan Kami mengenai Perbedaan Kontraktor Vs Pemborong, untuk konsultasi lebih lanjut silahkan kontak Kami.

 

× Konsultasi Gratis